
Semarang, 6 Juli 2025 - Permasalahan mengenai sampah masih menjadi salah satu fokus utama yang perlu diperhatikan serta dicari solusinya. Berbagai macam jenis sampah seperti hasil industrial maupun hasil rumah tangga menjadi fokus utama dalam permasalahan sampah di Indonesia. Berdasarkan data Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2022, disebutkan bahwa penyumbang terbesar sampah jika dilihat dari sumbernya, sampah rumah tangga menjadi penyumbang terbesar sebanyak 39,62%.
Sebagai penyumbang sampah terbesar berdasarkan sumbernya, sampah rumah tangga memiliki jenis sampah yang cukup banyak dan terkadang sulit untuk dipilah. Banyaknya jenis sampah seperti sisa makanan, plastik, logam, kain, karet, kardus, kaca, dan lainnya memiliki potensi yang sangat besar apabila dipilah secara bijak. Berdasarkan urgensi tersebut, pengelolaan sampah rumah tangga dengan gerakan memilah sampah berpotensi menambah nilai ekonomi rumah tangga. Memilah sampah dilakukan dengan mengidentifikasi jenis sampah yang akan dibuang. Jenis sampah dapat dibagi menjadi sampah organik dan sampah anorganik.
Berbicara soal potensi memilah sampah, banyak keuntungan yang bisa didapat. Seperti dapat menjadikan setiap jenis sampah yang dipilah untuk didaur ulang. Sehingga, sampah yang dianggap tidak berharga, kini dapat memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.

Mahasiswa KKN-T 62 Undip di wilayah Desa Menur RW 1 mulai menyuarakan permasalahan pilah sampah serta gali potensi untuk menjadikan sampah sebagai cuan, khususnya sampah hasil rumah tangga. Dengan melakukan sosialisasi dan menjadikan Kelompok Ibu-Ibu PKK sebagai sasaran target audiens sosialisasinya.
Diikuti dengan antusias tinggi, materi mengenai pilah sampah dan menjadikan sampah sebagai sumber cuan dinilai berpotensi berhasil dilakukan di RW 1 Desa Menur. Menurut salah satu Ibu-Ibu PKK dalam sosialisasi, menyatakan bahwa memang benar rata-rata warga masih membuang sampah rumah tangga secara sembarangan dan akhirnya menciptakan lingkungan yang kurang nyaman.
Ajakan untuk memilah sampah dijelaskan oleh Mahasiswa KKN-T secara garis besar menyampaikan informasi mengenai alasan penting untuk memilah sampah serta bagaimana keuntungan yang diperoleh dari memilah sampah.
Dalam sosialisasi, disebutkan bahwa salah satu keuntungan yang diperoleh dari memilah sampah ialah adanya keuntungan finansial. Yang mana mengarahkan sosialisasi dari ajakan pilah sampah ke ajakan menjadikan sampah menjadi sumber cuan.
Mahasiswa KKN-T Undip mengajak Kelompok Ibu-Ibu PKK untuk memanfaatkan sarana Bank Sampah. Bank Sampah adalah tempat pengumpulan sampah yang dikelola layaknya bank dan dapat ditukarkan dengan imbalan berupa uang.
Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menabung dalam Bank Sampah;
1. Pilah Sampah Anda di Rumah, sesuaikan dengan jenisnya sebelum diantarkan ke Bank agar memudahkan pengelolaan.
2. Setor ke Bank Sampah Terdekat, saat sampah disetor, nantinya sampah akan didata oleh anggota Bank Sampah.
3. Ditimbang dan Dicatat Sebagai Tabungan, sampah yang Anda kumpulkan akan dihitung dan tentunya imbalan akan didapat sesuai jumlah sampah yang Anda kumpulkan.
4. Dapatkan Saldo Sesuai Berat dan Jenis Sampah, semakin banyak sampah yang Anda kumpulkan dan Anda identifikasi,maka akan semakin banyak saldo yang Anda dapat.
Dengan sosialisasi ini,diharapkan sampah hasil rumah tangga di RW 1 Desa Menur tidak terbuang begitu saja, namun juga bisa meraih cuan serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mendaur ulang sampah.
Penulis: Almirah Azaria